Selasa, 19 Mei 2009

bingung

kenapa ya?
err, ini mo ngebahas tentang sifat manusia yang suka menghambur-hamburkan uang (dalam bentuk apapun).
gue mulai mikir lagi, setelah terbengong beberapa saat dan melihat di dunia nyata, bahwa segitu gampangnya manusia membuang uangnya untuk bersenang-senang padahal uang tersebut bukanlah hasil jerih payahnya. dan suer gue tuh heran banget.
well, ini cuman opini dan pemikiran gue sih jadi jangan tersinggung. mereka beli barang-barang yang harganya mahal padahal barangnya cuman simpel aja. yaa gue juga sih kalo misalnya dikasih duit banyak gue pasti bakalan shopping (secara gue perempuan, yang jiwanya emg kalo belanja kalap,haha).
jadi ya balik lagi, gue bertanya-tanya dan heran. kadang gue itu kalo dikasih duit banyak malah bingung harus diapain, karena gue merasa bukanlah seorang shopping queen. yaaa hasil belanjaan gue ga bakal menunjukan gue seorang yang sangat doyan belanja. haha. gue lebih milih gadget, sama benda2 berwujud dan jangka waktu yang luama banget bisa awet. maaf yaa bagi pembaca, hari ini gue lagi pengen ngebahas ini nih, soalnya nyantol cukup lama di otak gue, padahal gue udah mengurungkan niat buat ga posting eh tapi pikiran ini menghantui saya terus, hahaahaa...
ya namanya juga manusia kan, pasti maunya lebih dan lebih lagi, walopun udah dikasih yang terbaik sama DIA. dan gue juga ga luput dari rasa 'ingin lebih lagi', gue ini masih tipikal manusia banget, ya mnausia yang ga pernah puas dan selalu ngerasa haus. hohoho.
readers, sori ya kalo kaliian boring, but just try to enjoy it. hihihi.
wew, udah malem rupanya pantes mata ngantuk, btw kosan gue lagi terjangkit 'matamerahbengkak' nih, udah 3 orang tertular, gilaaa. salah satunya itu kmarnya di sebelah gue tapi terpisah dapur. wah, udah deh gue mo jaga stamina nih, sereem. huhuhuuu

2 komentar:

Azam Raharjo mengatakan...

kebutuhan sekunder dan tersier.
itu natural [natch] juga kan?

Entah itu uang siapa--mungkin uang dari ortu-- kalau buat kebutuhan primer sudah cukup dan bahkan "sisa", maka naturally manusia butuh kebutuhan sekunder dan tersier.

Natch, semakin besar penghasilan manusia, semakin banyak juga barang yang diinginkan karena dia mampu.
Setauku itu diajarkan di ilmu ekonomi deh.

Selain itu, barang mahal biasanya ada alasannya kenapa barang itu mahal. Lain halnya barang itu mahal karena "merk" saja.
Tapi seringnya terbukti---bahwa barang ber"merk" itu memang kualitasnya lebih bagus.

Mengapa kita beli RBK atau sepatu2 mahal itu--padahal yang murah2 aja ada---what a waste of money eh?
Some people buy for pride [nah, ini kamu boleh heran.]
But some people buy them because they have experience that cheap shoes mostly has bad quality and durability. That's why they buy those expensive--and high quality proven shoes.

Sepatu itu simpel lho.

Tapi memang, barang baik tak harus mahal kan? Kalau ada yang murah dan bagus---[baca : ada diskon 70%], why not?


Toh meski itu bukan uang jerih payah mereka, dia berhak menggunakannya kan?
Lain halnya kalau kita menghabiskan uang itu buat kebutuhan sekunder atau tersier tanpa memikirkan kebutuhan primer dulu---bolehlah kamu heran.

Selain itu, kalo ngomongin makanan dsb--kita bisa saja bilang : "NGapain makan di nanamiya? Udah, SS aja murah enak kenyang."

Oke, boleh. itu hidup sederhana dan itu baik. Tapi seperti katamu, manusia ingin lebih--natch--manusia ingin senang--dan makan di nanamiya yang butuh duit lebih--tapi enak [karena jarang makan makanan semacam itu]--therefore mereka pergi makan di sana [hanya kalau uang berlebih--pastinya, ya kan?]

Tapi kalau kita terbiasa hidup sederhana dan hanya beli yang kita butuhkan saja, niscaya kebiasaan konsumtif takkan ada di diri kita.

Who cares pula awet nggak nya? kalo butuh ya beli---mau gadget atau nggak.

Soal 'ingin lebih', gampangnya adalah berpikir kalau kita sudah berlebih dibandingkan mereka yang tak punya--dan selalu bersyukur. Niscaya kita takkan ingin lebih.

kecuali kita harus punya lebih [misal : ilmu].


I thought you already know about it.

Paling bijak itu memang mengeluarkan duit di saat yang tepat. Sebanyak apapun duitnya dan segampang apapun ngeluarinnya, kalo pas situasinya---why not?

miss piggy (chenchen) mengatakan...

iya zam, aku sih setuju dengan semua alasan yang kamu kemukakan, bahkan aku tau itu. cuma ya kadang heran aja ada manusia-manusia di luar sana yang bisa hedon dengan jumawa. well, that's not my prob sih, cuma ya kepikiran aja, ya tiba2 terlintas aja di otak pertanyaan. kok bisa ya segitunya? udah.
dan aku setuju kalo beli barang yang mahal dan ber"merk" itu lebih worth it krn kualitasnya bagus dan awet. aku sendiri termasuk orang yang beli barang2 mahal krn awet. dan ya kalo aku pribadi kadang lebih milih gadget daripada baju. inti dari blog ini ialah, aku hanya heran dan bertanya2 mengenai sifat alami manusia kok. aku kan sukanya bertanya2 tentang sesuatu yang tidak lazim, yang menurut pikiran orang2 "ah itu kn emg udah dari sananya, udah nature-nya kayak gt dan bla bla bla"
dan semuanya ya balik lagi ke personal masing2 kn.. yg tau mana baik dan mana buruk. lol