Kamis, 08 Desember 2011

people around me

oh halo, setelah sekian lama tidak menulis dikarenakan berbagai macam hal dan alasan, gue kembali menulis. belakangan ini gue mikir bahwa sudah banyak orang-orang yang hadir di dalam kehidupan gue selama ini (khususnya di Jogja)dan mereka memberikan banyak sekali manfaat bagi tumbuh kembangnya diri gue. mereka semua hadir di dalam kehidupan gue dengan berbagai macam "keunikan" yang dimiliki dan mereka semua berhasil membuat gue merasakan pahit manisnya kehidupan. teman-teman di kampus, kos, organisasi atau bahkan hanya teman nongkrong, semuanya begitu baik (dalam arti sebenarnya). dengan begitu banyaknya mereka yang hadir di kehidupan gue dan memberikan begitu banyak manfaat serta pengalaman hidup yang berharga, timbul sebuah pertanyaan-lebih kepada diri sendiri- apakah gue sudah cukup baik dan berarti bagi semua teman-teman gue? karena sejujurnya, gue gak pernah menjadi "teman baik" bagi siapapun, kalo bisa diibaratkan dengan laut, -menurut gue- hubungan pertemanan antara gue dan teman-teman gue ini hanya baru sampai pada level permukaan agak sedikit ke dalam, belum mencapai dasar lautan which is gue gak pernah mengetahui mereka secara personal. mungkin-memang mungkin- ada beberapa individu yang sudah cukup dekat dengan gue, saling cerita berkeluh kesah dan lainnya, tapi di dalam diri gue timbul sebuah keraguan apakah benar kita memang dekat? oke gue mengakui disini gue sedikit skeptis namun,itu memang benar karena mereka memang tidak pernah in person tahu tentang gue. bukannya -bisa disebut sih- gue meragukan mereka, akan tetapi sampai detik ini gue nulis belum pernah ada orang (mereka) yang benar-benar ada ketika gue susah, kebanyakan dari mereka hanya hadir pada saat gue senang. ketika gue susah selalu aja ada seribu satu alasan kenapa mereka gak hadir di samping gue, tapi ketika senang mereka hadir -bahkan- tanpa gue undang, gue muak dengan hal macam itu. kemudian sisi baik dari diri gue mencoba mengambil alih pikiran gue dengan berfikir bahwa itu semua memang sudah "skenario" dari Tuhan yang berarti bahwa kamu memang belum diizinkan memiliki orang yg kamu inginkan karena kamu juga belum bisa memahami dirimu sendiri, gimana orang bisa memahami kamu. gue tersentak sih ketika memahami hal itu. gue seharusnya lebih banyak meluangkan waktu lagi agar bisa memahami diri sendiri sebelum orang lain yang memahaminya. seharusnya gue lebih banyak bersyukur daripada mengeluhkan tentang bagaimana mereka bersikap. mungkin gue juga harus sadar diri bahwa gue ini belum bisa jadi seorang teman yang baik bagi orang lain, gue terkadang masih suka "bermulut pedas" terhadap beberapa orang, gue masih suka marah-marah tanpa alasan jelas. waktu dan dunia terus berjalan dan orang-orang berubah, apakah gue akan berubah menuju sebuah pribadi yang lebih baik lagi?

Tidak ada komentar: