Minggu, 16 Agustus 2009

sibuk

satu kata yang bisa bikin sepuluh, seratus bahkan mungkin seribu cerita.

sibuk membuat orang jadi susah bertemu, karena alasan capek atau bentrok dengan jadwal atau mungkin ada sedikit rasa malas dan ingin beristirahat.

sibuk membuat orang secara tidak sadar menjadi egois. (menurut saya pribadi)

sibuk membuat orang menjadi cepat naik darah dan berpikir pendek

sibuk membuat orang menjadi jarang berkomunikasi kemudian timbul salah paham dan (mungkin) rasa bersalah

sibuk membuat orang jadi stres


tapi di sisi lain sibuk memberikan kita manfaat dan pelajaran

- bagaimana mengatur waktu dan jadwal yang baik
- bagaimana menjaga komunikasi tetap lancar
- bagaimana cara kita menghadapi masalah yang timbul karena kita sibuk

membuat kita lebih menghargai waktu luang yang ada (baik dengan keluarga, diri sendiri atau bahkan dengan pacar)
membuat kita menghargai diri sendiri dan orang lain
membuat kita agar lebih memperhatikan kesehatan dan hal yang kita anggap sepele sebelumnya

sibuk bisa membuat saya dan pacar saya sedikit bersitegang. membuat saya merasa bersalah dan tidak berguna karena selalu tidak ada dan tidak bisa ketika dibutuhkan.

membuat saya marah dengan diri sendiri
membuat saya bingung harus bersikap bagaimana ketika saya ingin memperbaiki diri.
membuat saya lupa akan hal-hal lain yang sangat penting bagi saya.
membuat saya dan seluruh waktu saya tersita dengan apa yang saya kerjakan.

saya tidak mengeluh, saya hanya mengutarakan apa yang saya alami dan rasakan. saya tahu konsekuensi yang akan terjadi ketika saya memutuskan untuk mengambil peran saya sekarang. saya tahu saya bakal sibuk dan mondar mandir sehingga jarang bertemu dengan dia atau bahkan dengan yang lain. boleh saja saya disebut sombong atau apalah namanya, tapi itu bukan kehendak saya. saya berusaha menyeimbangkan semuanya, menyamaratakan porsinya. tapi kenyataan berkata lain, porsi saya untuk peran yang saya ambil ternyata lebih banyak dibanding yang lain. sampai saya tidak sempat mengurus diri saya sendiri. belum lagi nanti ketika saya sudah masuk kuliah, akan menjadi hal yang lebih berat lagi.

saya mencoba bijaksana dan dewasa, tapi saya belum bisa, saya masih kekanakan dan sangat egois. mungkin memang pantas dia marah dan sangat kecewa dengan saya.
saya harap saya masih diberi waktu dan kesempatan untuk memperbaiki keadaan kacau yang secara tidak sadar sudah saya buat. saya hanya bisa bilang maaf. tak ada kata lain.